Kenali gejala autisme sejak dini itu penting. Mengapa? Penelitian menunjukkan bahwa penanganan dini untuk anak penderita autisme sangat bermanfaat untuk mendukung dan memperbaiki perkembangan anak. Terapi-terapi yang dilakukan sejak dini hingga usia 3 tahun akan penting untuk membantu anak autis untuk mempelajari keahlian-keahlian dasar yang penting seperti berbicara, berjalan, dan berinteraksi dengan orang lain1.
Selain itu, semakin awal penanganan dilakukan, semakin besar pula manfaat yang dapat diperoleh bagi anak autis. Beberapa penelitian berhasil menunjukkan bahwa anak penderita autisme yang mengikuti terapi di bawah usia 4-5 tahun ternyata mengalami perbaikan kondisi yang lebih optimal2. Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa pelatihan pada bayi berusia 7-15 bulan yang menunjukkan adanya ciri-ciri autisme atau diketahui memiliki risiko autisme yang lebih besar akan dapat membantu meringankan gejala autis di usia 3 tahun. Meskipun penelitian ini masihlah pada tahapan awal dan skala kecil, hasil yang diperoleh sangat menjanjikan3. Untuk itu, kenali tahap perkembangan anak (milestones) agar bisa mendeteksi adanya ciri-ciri autisme atau gejala autisme.
Pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi banyak aspek mulai dari perkembangan fisik, perkembangan mental, hingga memiliki kemampuan baru di setiap tahapan usia. Kemampuan baru per tahapan usia ini umum disebut sebagai developmental milestones (misalnya tersenyum, mengucapkan kata pertama, mulai berjalan, atau duduk sendiri tanpa ditopang); serta dapat digunakan oleh orangtua dan dokter untuk mengamati perilaku, kemampuan, dan perkembangan anak4,5.
Masing-masing anak dapat memiliki laju perkembangan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan karena bisa jadi menunjukkan adanya gangguan perkembangan, termasuk gejala autisme. Untuk itu, ada baiknya mengamati dan memeriksa perkembangan anak sesuai dengan daftar milestones berikut ini4,5.
Usia 3-4 bulan
Pada usia ini, umumnya anak akan mulai mengamati wajah orang dan mengikuti pergerakan benda-benda. Anak juga sudah mulai mengenali orang dan benda yang familiar, tersenyum kepada orang lain, bermain bersama orang lain, meniru gerakan dan ekspresi wajah, menoleh ke arah sumber bunyi, serta mulai mengeluarkan suara ocehan5,6.
Usia 6-7 bulan
Di usia 6-7 bulan, anak akan sudah mulai dapat merespons emosi orang lain dan senang bermain bersama pengasuhnya. Saat dipanggil dengan namanya, anak juga sudah dapat memberikan tanggapan. Selain itu, pada usia ini, umumnya anak mulai menunjukkan rasa penasaran dengan mengamati lingkungan sekitar, berusaha mengambil barang-barang yang diletakkan agak jauh, atau memasukkan benda-benda ke mulut. Secara emosi, anak sudah dapat menunjukkan perasaannya (senang atau tidak) dengan mengeluarkan suara-suara yang khas5,6.
Usia 1 tahun
Pada ulang tahun pertamanya, anak umumnya sudah dapat mengucapkan kata tunggal seperti mama atau papa. Anak juga senang meniru kata-kata orang lain, merasa malu atau takut dengan orang asing, menangis apabila ditinggal oleh orangtua dan pengasuh, serta sudah dapat menunjuk benda-benda. Jika diminta untuk melakukan hal-hal sederhana, seperti mengambil mainan, anak sudah dapat melakukannya dengan benar. Jika nama sebuah benda disebut, anak sudah dapat menunjuk atau melihat ke arah benda yang dimaksud5,6.
Usia 2 tahun
Anak berusia 2 tahun senang meniru aktivitas dan tindakan orang lain. Ia juga mulai senang bermain bersama dengan teman sebayanya. Perbendaharaan kata semakin bertambah dan sudah mulai dapat merangkai 2-4 kata untuk membentuk sebuah kalimat. Anak pada usia ini juga sudah dapat menyusun benda sesuai bentuk dan warna, mengetahui nama atau panggilan orang dan benda di sekitarnya, serta sudah dapat menjalankan perintah sederhana dengan tepat5,6.
Usia 3 tahun
Di usia 3 tahun, anak sudah dapat menunjukkan rasa sayang dan perhatian terhadap orang di sekitarnya. Anak juga sudah memiliki banyak emosi yang bervariasi, dapat berpakaian sendiri, dapat menyebutkan nama-nama benda-benda di sekitarnya, dapat diajak bercakap-cakap dan memahami isi percakapan dengan cukup baik, serta mulai memahami konsep jumlah5,6.
Usia 4 tahun
Menginjak usia 4 tahun, anak sudah dapat bekerjasama dengan teman dan lebih senang bermain bersama teman dibandingkan dengan bermain sendiri. Anak juga sudah dapat mengucapkan kalimat panjang, berbicara dengan jelas, memahami konsep sama/berbeda, dapat berhitung, senang berimajinasi, serta mulai dapat menyanyikan lagu-lagu yang dikenalnya5,6.
Usia 5 tahun
Pada usia ini, anak mulai ingin seperti temannya dan menjadi lebih mandiri. Anak juga mulai suka menyanyi, menari, dan berakting. Saat berbicara, tutur katanya sudah jelas dengan kalimat yang panjang dan berstruktur. Anak juga sudah dapat menulis angka dan huruf serta menggambar bentuk-bentuk geometri5,6.
Apabila perkembangan anak tidak sesuai dengan developmental milestones untuk usianya, bukan berarti Anda harus langsung khawatir. Coba amati dan ikuti naluri Anda karena sebagai orang tua, Andalah yang paling memahami sang anak. Jika Anda memang merasa bahwa perkembangan anak terasa berbeda atau ada perilaku anak yang tampak kurang wajar, ada baiknya menyampaikan hal ini kepada dokter agar dapat ditelusuri dengan lebih baik6.
Memang agak sulit untuk menangkap gejala autisme sejak dini karena ciri-ciri autisme yang diketahui dapat muncul sejak dini umumnya meliputi tidak adanya perilaku yang normal dan bukan munculnya perilaku yang tidak normal. Sebagai contoh: tidak merespons terhadap pelukan, tidak melakukan kontak mata dengan pengasuh, tidak tersenyum kembali saat ada yang tersenyum kepadanya, tidak meminta digendong, tidak menanggapi saat dipanggil dengan namanya, serta tidak berusaha menarik perhatian pengasuh7.
Faktor lain yang perlu diwaspadai adalah apabila anak tiba-tiba kehilangan keahlian yang sudah dimilikinya, misalnya tiba-tiba berhenti memanggil mama/papa atau tiba-tiba tidak lagi mau bermain bersama pengasuh. Salah satu yang dapat menjadi ciri-ciri autisme adalah kehilangan kemampuan berbicara serta tindakan dan perilaku sosial. Apabila hal seperti ini terjadi, segeralah berkonsultasi dengan dokter agar dapat ditelusuri dan ditanganin sejak dini7.
Untuk info lebih lanjut mengenai ciri ciri anak autis, klik disini.