Cegah Alergi dengan Teliti Membaca Label

Cara paling mudah untuk atasi dan cegah alergi makanan jelas menghindari makanan yang mengandung allergen atau senyawa penyebab alergi tersebut. Tapi, bagaimana bisa mengetahui apakah makanan tersebut mengandung senyawa penyebab alergi? Ternyata, tidak sulit. Cukup dengan rajin membaca label makanan.

Mengapa label makanan penting?

Label makanan pada suatu produk mengandung banyak informasi mengenai produk tersebut. Jadi, dengan membaca label makanan, informasi mengenai kandungan bahan penyebab alergi dapat diketahui. Bagi Anda yang memiliki alergi makanan, ada 3 bagian utama dari label yang penting untuk diperhatikan sebelum Anda mengonsumsi produk tersebut¹.

Pertama, bagian nama dan penjelasan produk di kemasan depan. Nama produk dapat memberikan petunjuk apakah produk tersebut mengandung senyawa allergen karena seringkali menyelipkan informasi mengenai jenis produk dan bahan baku yang digunakan, misalnya: ‘Susu Kedelai Merk A’. Apabila nama produk tidak memberikan informasi secara langsung, umumnya ada penjelasan lebih lanjut mengenai jenis produk tersebut, misalnya: Biskuit merk A ‘biskuit gandum lezat bernutrisi’¹. Karena terletak di kemasan depan, kedua informasi ini mudah ditemukan sehingga sangat membantu dalam ‘menyeleksi’ makanan yang akan dikonsumsi.

Kedua, daftar komposisi makanan di kemasan. Daftar komposisi makanan berisi informasi mengenai semua bahan yang terkandung di dalam suatu produk pangan. Karena itu, bagian ini merupakan bagian yang paling penting untuk mencari ada tidaknya senyawa allergen dalam makanan tersebut. Bagi penderita alergi, sangatlah penting untuk selalu memeriksa daftar komposisi makanan sebelum mengonsumsinya, termasuk produk yang sebelumnya sudah pernah dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena bahan baku suatu produk dapat diubah tanpa ada informasi resmi dari produsen¹.

Ketiga, informasi mengenai keberadaan senyawa allergen. Pada sebagian produk makanan, tercantum jenis allergen yang terkandung di dalamnya, misalnya: ‘mengandung susu’ atau ‘dapat mengandung susu’. Umumnya, informasi ini dicantumkan di bawah atau di sebelah daftar komposisi makanan.

Waspada nama lain!

Sebuah senyawa allergen bisa memiliki banyak ‘nama lain’ atau bisa jadi suatu bahan terbuat dari bahan lain yang mengadung allergen. Apa saja contohnya^2,3,4?

• Bagi Anda yang memiliki alergi kacang tanah, selain menghindari makanan yang mengandung kacang tanah, Anda juga perlu menghindari makanan yang mengandung tepung kacang, protein kacang, kacang campur, selai kacang, minyak kacang, saus satai/sate, dan arachis oil.
• Untuk alergi kacang kedelai, hindari makanan yang mengandung kacang kedelai, lesitin/lecithin, protein kedelai, kecap, protein kedelai, miso, tempe, perasa dari kedelai, tahu, minyak kedelai, edamame, dan soy/soya.
• Untuk alergi telur, cegah alergi dengan menghindari makanan yang mengandung telur, albumin, mayonnaise, tepung telur, kuning telur, putih telur, dan bahan-bahan dengan nama depan ovo-.
• Untuk alergi susu, hindarilah makanan yang mengandung susu, lemak susu, mentega atau butter, krim, es krim, laktosa, protein susu, yogurt, susu fermentasi, keju, whey, casein, coklat susu, dan dairy.
• Untuk alergi gandum, hindarilah makanan yang mengandung gluten, tepung terigu, rye atau jelai, durum, semolina, dan gandum.

Kini, Anda dapat cegah alergi dengan teliti membaca label makanan.

Untuk mengetahui 6 pemicu alergi makanan pada anak lebih lanjut, klik disini.

References:

1. Special Needs Handout Read a Food Label for Allergens and Ingredients. National Food Service Management Institute: The University of Mississippi.
2. Guide to words to look out for on ingredient labels, and potential hidden sources of allergens. Allergy New Zealand.
3. Decoding Food Labels: Tools for People with Food Allergies. University of Florida.
4. How to Avoid Hidden Allergens in Food. Everyday Health Media.

Share this post: on Twitter on Facebook on Google+