Pernahkah Anda mendengar istilah “intoleransi laktosa” dan “alergi susu”? Yup, Intoleransi laktosa seringkali disamakan dengan alergi susu, karena selain berkaitan dengan susu, keduanya memiliki gejala yang hampir sama. Tapi ternyata, mereka serupa tapi tak sama loh. So, apa sih perbedaan antara intoleransi laktosa dengan alergi susu? Mari kita bahas disini…
Apa itu alergi susu?
Alergi susu merupakan respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh terhadap susu dan produk olahannya. Susu sapi merupakan penyebab utama dari alergi susu, tetapi susu dari hewan mamalia lainnya juga bisa menyebabkan reaksi alergi1,2.
Alergi susu terjadi saat sistem kekebalan tubuh salah menginterpretasikan kandungan protein di dalam susu sebagai substansi yang berbahaya bagi tubuh, sehingga memicu reaksi alergi dan mempengaruhi banyak organ di dalam tubuh3. Konsumsi susu dalam jumlah sedikit saja bisa menyebabkan reaksi alergi yang cepat dan parah. Reaksi bisa terjadi dalam beberapa detik hingga beberapa menit setelah konsumsi produk susu3.
Gejala alergi susu yang muncul secara langsung contohnya adalah mual, sesak nafas, dan muntah. Setelah beberapa menit, gejala alergi bisa berkembang menjadi diare, keram perut, gatal pada kulit, bengkak pada bibir. Pada kasus tertentu, gejala alergi bisa menyebabkan anaphylaxis, yaitu reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam jiwa. Untuk memastikan seseorang mengalami alergi susu, biasanya dilakukan uji alergi oleh dokter atau ahli alergi1-4.
Apa itu intoleransi laktosa?
Intoleransi laktosa merupakan kondisi ketidakmampuan seseorang untuk mencerna laktosa, yaitu gula yang terdapat pada susu dan produk olahannya karena tubuhnya tidak menghasilkan enzim laktase dengan cukup. Tanpa enzim laktase, maka laktosa tidak akan dapat dicerna dan menyebabkan gangguan pencernaan5.
Tingkat intoleransi laktosa masing-masing orang berbeda tergantung banyaknya jumlah enzim laktase yang dapat diproduksi oleh tubuh. Oleh karena itu, ada beberapa orang yang masih bisa mengonsumsi makanan dengan kandungan sedikit laktosa, tetapi juga ada beberapa orang yang harus menghindarinya sama sekali5.
Gejala dari intoleransi yang paling utama adalah melibatkan saluran pencernaan, seperti sakit perut, kembung, mulas, muntah, dan diare. Untuk memastikan anda intoleransi laktosa, konsultasikan dengan dokter.
Intoleransi bukanlah alergi
Meskipun gejala dari intoleransi makanan menyerupai gejala alergi makanan, keduanya memiliki mekanisme yang berbeda. Reaksi alergi susu melibatkan reaksi kekebalan tubuh akibat protein susu, sedangkan intoleransi susu tidak melibatkan reaksi kekebalan tubuh, melainan karena kurangnya produksi enzim untuk mencerna laktosa pada susu6.
Perbedaan lain antara alergi susu dengan intoleransi laktosa adalah bahwa penderita alergi susu harus menghindari semua makanan yang mengandung susu karena konsumsi protein susu sedikit saja dapat memicu reaksi kekebalan tubuh yang berbahaya. Hal ini tentunya berbeda dengan penderita intoleransi laktosa yang masih dapat mengonsumsi susu dan produk olahannya dengan kandungan laktosa yang lebih sedikit7. Penderita alergi protein susu umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak, sedangkan intoleransi laktosa lebih umum terjadi pada orang dewasa8.
Referensi
You must be logged in to post a comment.
Apakah ada perbedaan gejala pada intoleransi laktosa dan alergi susu?
Hai kawan! Dari segi gejala, umumnya keduanya memiliki gejala yang mirip. Hanya saja, jika gejala alergi yang muncul, butuh pengobatan khusus agar gejalanya cepat hilang. Gejala intoleransi umumnya akan muncul setelah mengkonsumsi makanan pemicu, dalam hal ini susu, dalam jumlah yang banyak. Sedangkan gejala alergi akan muncul jika kita mengkonsumsi susu, bahkan dalam jumlah yang sangat sedikit.